¢Assalamualaikum Wr. Wb
¢Presentasi
Kemuhammadiyahan
¢Tentang
¢“ muhammadiyah sebagai gerakan islam yang
berwatak
tajrid
dan
tajdid”
¢PENGERTIAN TAJDID DAN TAJRID
¢TAJDID
¢Tajdid
adalah
Kata
yang diambil
dari
bahasa
Arab yang berkata
dasar
"Jaddada-Yujaddidu-Tajdiidan"
yang artinya
memperbarui.Kata
ini
kemudian
dijadikan
jargon dalam
gerakan
pembaruan
Islam agar terlepas
dari
Bid'ah,
Takhayyul
dan
Khurafat.
¢
¢TAJRID
¢Tajrid
secara bahasa
adalah mengosongkan
sesuatu daripada
yang lain. Maksud tajrid
dalam pemahaman
tasawuf bahwa
jika kita
sedang menghadap
Allah, maka penuhkanlah
perhatian hanya
kepada
Allah dan kosongkan
perhatian daripada
yang lain. Demikianlah juga
jika engkau
mengerjakan sesuatu
maka penuhkanlah
perhatian kepada
pebuatan tersebut
dengan niat
kepada
Allah dan kosongkan
daripada yang
lain.
¢MODEL
TAJRID DAN TAJDID MUHAMMADIYAH
¢MODEL
TAJRID TERDIRI DARI 4 BAGIAN
¢Dalam
bidang kepercayaan dan ibadah
¢Masyarakat
Jawa pada umumnya menggunakan upacara selamatan
¢Bentuk
khurafat lain
¢Realitas
sosio-agama yang dipraktikkan masyarakat
¢MODEL
TAJDID TERDIRI DARI
3 BAGIAN
¢MODEL
PER-1
¢MODEL
KE-2
¢MODEL
KE-3
¢MODEL
GERAKAN KEAGAMAAN KEMUHAMMADIYAHAN
Muhamadiyah
sebenarnya telah menggagas tentang penguatan basis gerakan sejak awal
berdirinya, bahkan dalam Muktamar tahun 1970-an telah diputuskan untuk
menggalang model
gerakan jama’ah
dan dakwah jamaah (GJDJ).
¢MAKNA
KEHADIRAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN KEAGAMAAN
Dalam
bangsa
Indonesia terdapat
berbagai
gerakan
keagamaan
(Islam) seperti
yang di
lakukan
oleh
petani
Banten
tahun
1988 yang sempat
menimbulkan
kecemasan
pemerintah
Kolonial
Belanda
sebagaimana
di
teliti
oleh
Sartono
Kartodirjo,
merupakan
contoh
dari
gerakan
militan
walaupun
berumur
singkat.
Di abad
ke-20 muncullah
Muhammadiyah.
Kebangkitan
atau
lahirnya
Muhammadiyah
merupakan
bentuk
dari
revitalisasi
Islam Indonesia untuk
perubahan
yang bercorak
pembaharuan
yang disebut
“revitalisme,
“moderenisme”
dan
“reformisme”.
Semangat
dasarnya
adalah
pergerakan
untuk
perubahan.
Muhammadiyah bukanlah gerakan sosial-keagamaan yang biasa, tetapi sebagai gerakan islam. Selain terkena hukum pergerakan, Muhammadiyah dalam gerakannya terkait dengan islam. Bergerak bukan asal bergerak, harus dilandasi, dibingkai, dan di arahkan dengan Islam.Islam bukan sebagai asas formal (teks), tetapi menjiwai, melandasi, mendasari, mengkerangkai, memengaruhi, menggerakan dan menjadi pusat orientasi dan tujuan. Bukan sekadar islam KTP, slogan dan simbolik belaka.
Muhammadiyah bukanlah gerakan sosial-keagamaan yang biasa, tetapi sebagai gerakan islam. Selain terkena hukum pergerakan, Muhammadiyah dalam gerakannya terkait dengan islam. Bergerak bukan asal bergerak, harus dilandasi, dibingkai, dan di arahkan dengan Islam.Islam bukan sebagai asas formal (teks), tetapi menjiwai, melandasi, mendasari, mengkerangkai, memengaruhi, menggerakan dan menjadi pusat orientasi dan tujuan. Bukan sekadar islam KTP, slogan dan simbolik belaka.
¢TERIMA
KASIH ATAS PERHATIANNYA
¢ Wassalamualaikum Wr. Wb
v Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas dapat difahami, bahwa tajdid dalam Muhammadiyah mengalami
perubahan yang sangat berarti. Pada pase pertama tajdid dalam Muhammadiyah baru
pada tataran praktis dan gerakan aksi yang mengarah pada pemurnian akidah dan
ibadah, sebagai reaksi terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh umat Islam
pada saat itu. Tema sentral tajdid pada pase ini adalah pemurnian. Kemudian
pada pase kedua konsep tajdid diarahkan pada upaya untuk merspon perubahan
masyarakat yang berkaitan dengan al-umur al-dunyawiyyah. Pada pase ketiga,
menjelaskan bagaimana pembaharuan yang dilakukan muhammadiyah. Dan yang
terakhir pentingnya pembaharuan yang dilakukan muhammadiyah. Jadi, pembaruan
akan selalu terjadi dan terus berkembang. Dan, pembaruan itu akan terjadi dalam
semua bidang, tidak hanya terbatas pada bidang sosial. Semuanya yang dilakukan
harus dijalankan dengan tindakan nyata. Itulah yang namanya amal syahadah.
¢
v
saran
Tajdid
atau pembaharuan dalam Islam khususnya dalam Muhammadiyah memang perlu terus
dilakukan oleh kader–kader Muhammadiyah. Hal ini untuk melindungi ajaran–ajaran
agama yang semakin hari luntur oleh fenomena modern yang berkembang di
masyarakat. Pola kehidupan masyarakat modern yang memiliki budaya baru yang
lebih bebas cenderung melupakan ajaran – ajaran agama yang
sebenarnya.Disinilah peran tajdid harus dikedepankan, karena dengan hadirnya
tajdid dari pemikiran – pemkiran para cendekiawan dan tokoh agama, perubahan –
perubahan kehidupan tetap bisa berjalan sesuai dengan koridor agama Islam yang
sesuai dengan Al – Qur’an dan Hadist.
¢
¢
Tidak ada komentar:
Posting Komentar