BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Diagnosa
Ø Pengertian
Pola napas tidak efektif adalah inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat atau keadaan dimana seorang individu mengalami kehilangan ventilasi yang actual atau potensial yang berhubungan dengan perubahan pola napas.
Pola napas tidak efektif adalah inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat atau keadaan dimana seorang individu mengalami kehilangan ventilasi yang actual atau potensial yang berhubungan dengan perubahan pola napas.
Ø Diagnosa Keperawatan Pola Napas
Tidak Efektif Berhubungan Dengan :
·
Fatique,
perubahan rasio O2 dan CO2
·
Ansietas, hiperventilasi sindrom hipoventilasi
·
Nyeri
·
Deformitas tulang, cedera tulang belakang
·
Disfungsi neuromuscular
·
Obesitas
B. Pengkajian
Data
Pengkajian
merupakan tahap awal dalam mengumpulkan informasi dan pengumpulan data sesuai
respon manusia terhadap penyakit yang dapat berupa keluhan subyektif dan
obyektif.
• Subyektif :
• Subyektif :
merupakan
informasi langsung yang di dapat dari pasien seperti sesak napas, batuk, napas
berbunyi, dada terasa berat.
•
Obyektif :
merupakan
data yang di dapat melalui pemeriksaan fisik, observasi, serta pemeriksaan
penunjang seperti respirasi 30 kali permenit, nadi 90 kali permenit, pasien
tampak gelisah, tampak sesak maka dari data tersebut muncul diagnosa
keperawatan yaitu pola napas tidak efektif
C. Intervensi
Intervensi adalah Penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan
diagnosa keperawatan.
2
·
Pengelolaan jalan napas : Fasilitasi
untuk kepatenan jalan napas
·
Pemantauan jalan napas : pengumpulan
dan analisis data pasien untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keadekuatan
pertukaran gas
D.
Implementasi
Implementasi adalah pengolahan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
•
Pantau
kecepatan, irama, kedalaman, dan usaha respirasi,
•
perhatikan
pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu serta reaksi otot supraklavikular dan
interkostal.
•
pantau
respirasi yang berbunyi seperti mendengkur, pantau pola pernapasan : bradipnea,
takipnea, hiperventilasi, pernapasan kussmaul, dan apnea.
•
Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas, dan
tersengal-sengal serta catat perubahan pada SaO2, CO2 akhir kurang tidal, dan
nilai gas darah arteri (GDA) dengan tepat.
E. Evaluasi
Ø
Menunjukan
pola pernapasan efektif, dibuktikan dengan status pernapasan yang tidak
berbahaya :
·
ventilasi
dan status tanda vital.
Ø
Menunjukan
status pernapasan : ventilasi tidak terganggu, di tandai dengan indicator
gangguan sebagai berikut :
·
Kedalaman
inspirasi dan kemudahan bernapas
·
Ekspansi dada simetris.
·
Tidak ada penggunaan otot bantu.
·
Bunyi napas tambahan tidak ada.
·
Napas pendek tidak ada
Ø
Menunjukkan
pola napas efektif dengan ferkuensi dan kedalaman rentang normal dan paru
jelas/bersih.
Ø
Menunjukkan
ventilasi adekuat/oksigenasi dalam rentang normal
Ø
Menunjukkan
Suhu Diatas normal 37 0C.
3
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pneumonia adalah suatu peradangan yang mengenai parenkim
paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius,
dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti
bakteri, virus, jamur dan benda dasing.
B.
SARAN
·
Aspek
penyakit pneumonia harus dipahami untuk dapat mengatasi dengan baik.
·
Tindakan
pencegahan harus diambil untuk mengurangi angka morbilitas penyakit
·
Faktor resiko penyebab pneumonia harus
dikurangi/dihindari.
4
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn E. dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi
3. Jakarta : EGC.
27
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007.
Kebutuhan Dasar Manusia : Teori & Aplikasi dalam
Praktik. Gresik : EGC.
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Edisi 10. Jakarta :
EGC.
Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2006.
Fundamental Keperawatan : Konsep,
Praktik dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : EGC
Swartz, Mark H. 2006. Text Book Of Physicial Diagnosis : History
and Examination. USA :
Saunders Elsevie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar